Tya, Bocah Yatim Penjual Bakpao, Mimpi Dapat Sekolah Dan Mencar Ilmu Ngaji

Jangankan diminta mengenang kasih sayang, mengingat wajah dan nama sang ayah Tya Wati (12) tak bisa.

Entah sudah berapa kali Tya bertanya kepada sang ibu, kemana gerangan ayah kandungnya.


“Bapak kau sudah meninggal, pas mau jenguk nenek kau yang sakit di Jawa, ia enggak lihat jalan. Habis itu tertabrak kereta,” hanya itu klarifikasi Jas yang Tya tahu.
Tya sudah yatim ketika usianya sekitar enam tahun.
Setelah ayah meninggal, Tya dan adiknya, Galih diasuh oleh ibunya, Jas (33).

Jas ketika itu mengandung adik bungsu Tya, Deni Andria yang sekarang berusia 6 tahun.
Hidup serba pas-pasan, Jas harus banting tulang sebagai kuli pungut di Pasar Induk Kramat Jati.
Upah yang didapat pun tak mencukupi untuk membiayai hidup ketiga anaknya.
Ia tahu diri keluarganya bukan orang berada, ekonomi kekurangan, sehingga ibu tak sekali harus mengutang.
Pernah Tya diajak Jas untuk meminjam uang ke saudara dan teman-teman sesama kuli pungut di Pasar Induk Kramat Jati.
“Bagi gue duit dong, bakal anak gue makan,” begitulah ucapan sang ibu yang Tya dengar.


Tya hingga hapal di luar kepala balasan saudaranya, menimpali seruan Jas, “Kalau ke sini pinjam uang mulu buat makan.”

“Dari situ aku kepengin punya

uang sendiri sebelum sekolah,” kata Tya.
Bersekolah ibarat bawah umur sebayanya bagi Tya hanya angan-angan belaka, tersebab sang ibu tak mempunyai Kartu Keluarga.
Ibunya sekarang sudah bersuami lagi orang Rangkasbitung, Banten. Tapi kehidupan keluarga Tya masih kurang.


Bertahun-tahun hanya sanggup memendam, Tya memberanikan diri mengungkapkan harapan bersekolah kepada ibunya.

“Saya bilang mau sekolah,” ungkap Tya kepada TribunJakarta.com, Jumat (3/1/2020).
“Ini lagi diurusin KK-nya semoga Tya sanggup sekolah,” sambung Tya.
Tya ibarat bahagia bukan main, keinginannya itu bakal tercapai lantaran sang ibu dan ayah tirinya sedang mengurus KK di Rangkasbitung.

Mereka pergi semenjak Kamis (2/1/2020) bersama adik Tya, Galih yang berusia sembilan tahun.
Sementara di rumah, Tya hanya berdua bersama adik bungsunya.
“Bagusnya ditinggalin kunci rumah. Tapi kita enggak dikasih uang jajan.”
“Tapi enggak apa-apa, yang penting KK-nya jadi semoga Tya sanggup sekolah,” sambung.
“Kalau belum sanggup sekolah ya enggak apa-apa. Yang penting aku sanggup ngaji,” katanya.
Lewat pengajian rutin bakda Magrib yang ia hadiri dari Senin hingga Jumat, Tya sanggup membaca aksara hijaiyah dan alfabet.
“Dari mengaji kenal banyak teman. Saya diajarin baca juga. Sekarang sanggup ngaji, sanggup baca juga meski masih dieja,” ucapnya.
Sumber: tribunnews.com

0 Response to "Tya, Bocah Yatim Penjual Bakpao, Mimpi Dapat Sekolah Dan Mencar Ilmu Ngaji"

Post a Comment

APK NONTON BARENG
FILM TERBARU
APK NONTON BARENG
FILM TERBARU