Jadi Dosen Di Usia 22 Tahun, Anak Tukang Becak Ini Cuma Butuh 10 Bulan Lulus S2 Cumlaude Di Itb
Tuesday, March 24, 2020
Add Comment
Related
Herayati si anak tukang becak, mungkin beberapa orang masih mengingat kisahnya tahun lalu. Pada tahun 2018 lalu, Herayati si anak tukang becak berhasil lulus S1 berpredikat cumlaude dengan IPK 3,77 dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Belum ada satu tahun semenjak lulus S1, Herayati si anak tukang becak kembali buat publik terkagum-kagum.
Gadis 22 tahun yang berasal dari Cilegon, Banten ini, berhasil menuntaskan studi S2 di ITB cuma dalam waktu 10 bulan. Tak sembarangan, gadis kelahiran 17 April 1997 itu berhasil lulus S2 dan menerima predikat cumlaude dengan IPK 3,8.
Mengutip Tribun Jabar, Herayati mengaku sudah mulai tertarik untuk kuliah di ITB semenjak berada di dingklik SMP.
“Saya masuk ITB tahun 2014. Awalnya diceritakan sama guru Sekolah Menengah Pertama yang alumnus ITB, dan dia ternyata sanggup beasiswa full. Dari situ Hera pengen kuliah tapi sanggup beasiswa full,” ungkap dara yang erat dipanggil Hera itu.
“Nah yang Hera tahu cuma ITB doang. Yang dipikiran cuma ITB dan ITB. Selain itu, Hera juga suka sama kimia pas SMA. Dan jurusan kimia terbaik di Indonesia memang ada di ITB.” imbuhnya.
Namun awalnya, Herayati menyampaikan jikalau keputusannya untuk kuliah di ITB sempat menciptakan kedua orangtuanya, Sawiri (67) dan Durah (63), khawatir.
Namun beruntung, orangtuanya diyakinkan oleh tetangga, sampai risikonya memperbolehkan Herayati berkuliah di ITB.
“Orangtua dibilang sama tetangga, ‘Sudah Pak, Hera mah dikuliahin saja’. Nah pas Hera bilang mau ke ITB, orangtua bergotong-royong khawatir tapi enggak pernah bilang ‘jangan’. Makara mungkin khawatirnya dipendam.
“Bahkan orangtua saya bilang, ‘masalah biaya urusan belakangan yang penting masuk dulu’,” sambungnya.
Berkat donasi kedua orangtua, keinginan, dan kedisiplinannya, Herayati berhasil mengambarkan jikalau ia bisa menjadi salah satu lulusan terbaik ITB.
Bahkan kini, Herayati sudah menjadi dosen kimia di Universitas Sultan Agung Tirtayasa meski usianya yang masih terbilang sangat muda.
“2018 kemudian saya diminta tiba ke Untirta, tapi dikala itu saya gres lulus S1, sementara jadi dosen minimal S2,” ungkap Hera, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Herayati, akan mulai mengajar kimia dasar untuk para mahasiswanya pada September 2019. Kini, Hera bermimpi untuk bisa menjadi dosen tetap dan PNS di usia muda.
“Maunya jadi dosen tetap, tapi harus PNS, sambil menunggu penerimaan, jadi dosen luar biasa dulu sementara di teknik untuk kimia dasar, mulai ngajar bulan September ini,” tandasnya. (sumber: grid.id)
Mobil Sedot Tinja,
Informasi Layanan Jasa,
Sedot Wc medan,
Jasa Sedot Wc makassar,
Sewa Tenda Makassar,
Sedot Wc Pontianak,
Sumur Bor Makassar,
Servis AC,
teodisi,
jasasumurbor,
berbagi kreativitas,
belajar fisika dasar,
sejarah,
mata uang digital,
sewa tenda,
karangan bunga,
toko online,
toko digital,
tenda makassar,
baju pesta makassar,
digital online,
intropeksi diri,
hidup sehat dan alami,
strategi bitcoin gratis,
cara hasilkan bitcoin,
bunga papan,
0 Response to "Jadi Dosen Di Usia 22 Tahun, Anak Tukang Becak Ini Cuma Butuh 10 Bulan Lulus S2 Cumlaude Di Itb"
Post a Comment