Ternyata, Suami Yang Pulang Larut Malam Dihentikan Mendekati Istri.
Saturday, March 7, 2020
Add Comment
Related
kehidupan berumah tangga nyatanya tidak melulu membikin pendamping senantiasa berbarengan. terdapat kalanya suami berangkat meninggalkan istri buat urusan berarti hingga – hingga tidak kembali kerumah dalam rentang waktu tertentu.
Sehabis urusan tuntas, hingga suami sanggup berulang ke rumah berkumpul berbarengan istri. tetapi suami tidak sanggup dan merta sanggup berjumpa istri begitu aja sehabis bepergian.
nyatanya islam mengendalikan gimana watak suami yang hendak berjumpa dengan istri usai kembali dari sesuatu tempat. dalam suatu hadist, nabi muhammad saw melarang seseorang suami kembali menemui istrinya di malam hari. kenapa demikian?
kitab al – ishabah, ibnu hajar angkatan maritim (AL) asqalani mengisahkan kisah teman yang melakukan ekspedisi jauh dan juga kembali pada malam hari.
dalam kisah tersebut dikisahkan laki – laki itu kembali ke madinah sehabis melakukan ekspedisi jauh dan juga eksklusif bergegas menemui istrinya.
tetapi apa yang ditemui teman buatnya amat kaget, karna terdapat seseorang dengan tubuh besar tidur di samping istrinya. beliau eksklusif menghunuskan pedang yang siap menerkam orang yang tidur di samping istrinya tersebut.
tetapi beliau terlebih dulu mencolek si istri semoga bangun. “siapa orang ini? ” “ini fulanah, sang tukang sisir. beliau tadi mendandaniku dan juga karna terlambat kembali, beliau menginap di mari, ” jawab si istri.
kira – kira aja tindakannya berdampak parah karna nyatanya orang tersebut bukan serupa yang beliau sangkakan kepada istrinya.
pada pagi hari usai salat subuh di masjid, teman ini sehabis itu menggambarkan kepada rasulullah apa yang dialaminya tadi malam. dalam hadist riwayat ahmad rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang maksudnya:
“jika salah seseorang dari kau usang bepergian, janganlah beliau menghadiri istrinya di malam hari” (hr. ahmad)
kemudian apa alasannya ialah rasulullah melarang umatnya yang bepergian menemui istrinya pada malam hari? dalam riwayat yang lain disebutkan dalihnya.
“jika salah seseorang dari kau tiba pada malam hari hingga janganlah beliau menghadiri istrinya. (berilah laporan terlebih dulu) semoga wanita yang ditinggal suaminya mencukur bulu – bulu kemaluannya dan juga menyisir rambutnya” (hr. muslim)
inilah yang jadi alasannya ialah mengapa suami yang kembali dari bepergian pada malam hari dilarang mendekati istri. karna bila suami bepergian seketika si suami tiba pada malam hari.
hingga dikuatirkan istrinya tidak siap buat menyambutnya. semisal rambutnya masih acak – acakan, ataupun bulu – bulu rahasianya masih belum terpelihara dan juga baunya amat tidak nikmat.
imam an nawawi dalam syarah shahih muslim kalau larangan ini berlaku untuk yang bepergian usang dan juga tiba tiba – tiba tanpa pemberitahuan. ada juga musafir yang sudah memberitahu sebelumnya, hingga tidak tercantum dalam larangan ini.
“adapun bila safarnya erat dan juga istrinya juga mengharapkan kedatangannya pada malam hari, ” cerah dia, “maka kembali malam juga boleh. begitu pula bila telah terdapat data dini yang memberitahukan kedatangannya kepada istri dan juga keluarganya, perihal ini juga tidak kenapa. ”
adapula imam asy syaukani pula menarangkan dalam nailul authar ihwal pesan tersirat larangan ini. baginya musyafir yang menghadiri istrinya pada malam hari hendak mengalami istri yang tidak menyadari kedatangannya hingga – hingga tidak siap – siap menyambutnya.
kenapa suami butuh memberitahukan kehadiran dan juga istri butuh menyambutnya dengan higienis dan juga apik? demikianlah islam mengendalikan setimpal fitrah manusia. suami istri yang berpekan – pekan tidak berjumpa tentu aja memendam kerasa rindu buat mencicipi kehangatan dan juga kasih sayang satu sama lain. terlebih lagi agama islam juga mensunnahkan buat
mensegerakan berafiliasi sekembalinya suami dari safar (bepergian). gimana dengan keadaan dikala ini? tentu aja seluruh hendak lebih simpel karna teknologi komunikasi terus menjadi mutahir. dengan akomodasi ini suami wajib terlebih dulu memberitahukan kepada istri kapan mereka kembali hingga – hingga sanggup bersiap – siap menyambutnya dengan dandanan menawan, apik dan juga wangi.
Sehabis urusan tuntas, hingga suami sanggup berulang ke rumah berkumpul berbarengan istri. tetapi suami tidak sanggup dan merta sanggup berjumpa istri begitu aja sehabis bepergian.
nyatanya islam mengendalikan gimana watak suami yang hendak berjumpa dengan istri usai kembali dari sesuatu tempat. dalam suatu hadist, nabi muhammad saw melarang seseorang suami kembali menemui istrinya di malam hari. kenapa demikian?
kitab al – ishabah, ibnu hajar angkatan maritim (AL) asqalani mengisahkan kisah teman yang melakukan ekspedisi jauh dan juga kembali pada malam hari.
dalam kisah tersebut dikisahkan laki – laki itu kembali ke madinah sehabis melakukan ekspedisi jauh dan juga eksklusif bergegas menemui istrinya.
tetapi beliau terlebih dulu mencolek si istri semoga bangun. “siapa orang ini? ” “ini fulanah, sang tukang sisir. beliau tadi mendandaniku dan juga karna terlambat kembali, beliau menginap di mari, ” jawab si istri.
kira – kira aja tindakannya berdampak parah karna nyatanya orang tersebut bukan serupa yang beliau sangkakan kepada istrinya.
pada pagi hari usai salat subuh di masjid, teman ini sehabis itu menggambarkan kepada rasulullah apa yang dialaminya tadi malam. dalam hadist riwayat ahmad rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang maksudnya:
“jika salah seseorang dari kau usang bepergian, janganlah beliau menghadiri istrinya di malam hari” (hr. ahmad)
kemudian apa alasannya ialah rasulullah melarang umatnya yang bepergian menemui istrinya pada malam hari? dalam riwayat yang lain disebutkan dalihnya.
“jika salah seseorang dari kau tiba pada malam hari hingga janganlah beliau menghadiri istrinya. (berilah laporan terlebih dulu) semoga wanita yang ditinggal suaminya mencukur bulu – bulu kemaluannya dan juga menyisir rambutnya” (hr. muslim)
inilah yang jadi alasannya ialah mengapa suami yang kembali dari bepergian pada malam hari dilarang mendekati istri. karna bila suami bepergian seketika si suami tiba pada malam hari.
hingga dikuatirkan istrinya tidak siap buat menyambutnya. semisal rambutnya masih acak – acakan, ataupun bulu – bulu rahasianya masih belum terpelihara dan juga baunya amat tidak nikmat.
imam an nawawi dalam syarah shahih muslim kalau larangan ini berlaku untuk yang bepergian usang dan juga tiba tiba – tiba tanpa pemberitahuan. ada juga musafir yang sudah memberitahu sebelumnya, hingga tidak tercantum dalam larangan ini.
“adapun bila safarnya erat dan juga istrinya juga mengharapkan kedatangannya pada malam hari, ” cerah dia, “maka kembali malam juga boleh. begitu pula bila telah terdapat data dini yang memberitahukan kedatangannya kepada istri dan juga keluarganya, perihal ini juga tidak kenapa. ”
adapula imam asy syaukani pula menarangkan dalam nailul authar ihwal pesan tersirat larangan ini. baginya musyafir yang menghadiri istrinya pada malam hari hendak mengalami istri yang tidak menyadari kedatangannya hingga – hingga tidak siap – siap menyambutnya.
kenapa suami butuh memberitahukan kehadiran dan juga istri butuh menyambutnya dengan higienis dan juga apik? demikianlah islam mengendalikan setimpal fitrah manusia. suami istri yang berpekan – pekan tidak berjumpa tentu aja memendam kerasa rindu buat mencicipi kehangatan dan juga kasih sayang satu sama lain. terlebih lagi agama islam juga mensunnahkan buat
mensegerakan berafiliasi sekembalinya suami dari safar (bepergian). gimana dengan keadaan dikala ini? tentu aja seluruh hendak lebih simpel karna teknologi komunikasi terus menjadi mutahir. dengan akomodasi ini suami wajib terlebih dulu memberitahukan kepada istri kapan mereka kembali hingga – hingga sanggup bersiap – siap menyambutnya dengan dandanan menawan, apik dan juga wangi.
0 Response to "Ternyata, Suami Yang Pulang Larut Malam Dihentikan Mendekati Istri."
Post a Comment